Manusia, Kebudayaan, dan Peradaban
Manusia, kebudayaan, dan peradaban merupakan suatu hal yang berkaitan satu sama lain. Manusia merupakan makhluk hidup yang mampu untuk berpikir karena mereka memiliki akal. Kebudayaan merupakan hal yang dihasilkan dari pemikiran manusia. Dan peradaban merupakan suatu hal yang muncul karena adanya kemajuan suatu kebudayaan. Jadi, bisa dikatakan bahwa manusia merupakan sebuah awal mula dari kebudayaan dan peradaban.
Manusia merupakan makhluk hidup yang
istimewa daripada yang lain. Karena, manusia merupakan satu-satunya makhluk
hidup yang memiliki akal dan memiliki kemamuan untuk berpikir. Dari segi
bahasa, manusia dalam bahasa Inggris “man” bisa dikaitkan dengan kata “mens”
dalam bahasa latin yang berarti “ada yang berfikir”. Selain itu, juga bisa
dikaitkan dengan kata “anthropos” dalam bahasa Yunani yang berarti “seseorang
yang melihat ke atas”.
Manusia seutuhnya merupakan sebuah
matriks yang mempunyai akal, jasmani, dan rohani. Jadi, bisa disebut sebagai
manusia apabila ia memiliki tiga hal tersebut. Dengan kemampuannya ini, manusia
dapat menciptakan suatu hal yang baru yang bersifat inovatif. Dengan akalnya,
ia bisa menciptakan teknologi, alat, mesin, dan lain-lain. Dengan menggunakan
jasmaninya, ia bisa merasakan kemudahan dari hal-hal yang diciptakan
sebelumnya. Dan dengan rohaninya manusia bisa menciptakan peradaban. Pada
intinya, manusia bisa bertahan hidup dalam lingkungan atau zaman yang terus
berubah ini dengan hanya menggunakan 3 hal tadi.
Segala hal yang dihasilkan oleh
manusia melalui akal, jasmani, dan rohaninya dengan tujuan untuk bertahan hidup
bisa disebut sebagai budaya. Secara bahasa, budaya berasal dari bahasa
sansekerta “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti
budi atau akal. Dalam bahasa inggris, budaya disebut sebagai “culture” yang
merupakan kata yang berasal dari kata”colere”, yakni bahasa latin yang berarti
mengolah. Menurut istilah, pengertian budaya yang disajikan oleh
Koentjaraningrat yaitu “sekuruh gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan bermasyarakat yag dijadikan miliki diri manusia dengan
belajar.” Dan masih banyak lagi pengertian yang disajikan oleh para ilmuan yang
terkemukaka. Jika kita merujuk pada penjelasan dari Pak Koentjaraningrat, maka
budaya memiliki 7 unsur. Yaitu bahasa, system pengetahuan, system
kemasyarakatan atau organisasi social, system peralatan hidup atau teknologi,
system mata pencaharian, system religi, dan kesenian. Bisa dikatakan bahwa
budaya merupakan segala aspek kehidupan manusia yang diciptakan oleh manusia
itu sendiri.
Peradaban memiliki keterkaitan
dengan kebudayaan. Koentjaraningrat menyatakan peradaban merupakan bagian dari
kebudayaan dan merupakan unsur kebudayaan seperti bahasa, kesenian, dan
laon-lain. Dalam bahasa Inggris, peradaban disebut dengan kata “civilization”.
Perkembangan kebudayaan apabila telah mencapai puncaknya, yakni apabila lebih
bersifat sopan, halus, indah, berbudi pekerti, luhur, dan sebagainya, maka bisa
dikatakan bahwa masyarakat yang memiliki kebudayaan ini memiliki peradaban yang
tinggi. Huntington mengartikan peradaban sebagai “the highest social grouping
of people and the broadest level of cultural identity people have short of that
whicht distinguish humans from other species.” Maksudnya yaitu, peradaban
merupakan suatu kebudayaan yang berkembang dan mecapai pada tingkatan tertentu
yang diperoleh manusia pendukungnya.
Komentar
Posting Komentar